makalah karakteristik filsafat
KARAKTERISTIK
FILSAFAT
Makalah:
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Pengantar Filsafat
Oleh:
Kelompok 3 Kelas B
1.
M. Aminul Amal ( E71214038 )
2.
Irfan Tovani
( E71214039 )
3.
Maya Fitriyani ( E71214040 )
Dosen Pembimbing:
Drs. Arifin Ridwan
PROGRAM STUDI
FILSAFAT AGAMA
FAKULTAS USHULUDDIN
UIN SUNAN AMPEL
SURABAYA
2014
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, dengan rahmat dan karunia Allah SWT kami dapat
menyelesaikan penyusunan makalah “Karakteristik
Filsafat” sesuai waktu yang telah
ditentukan. Sholawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi Muhammad
SAW, yang telah membimbing umatnya ke jalan yang benar dan diridhoi-Nya.
Sehubung dengan penyusunan makalah ini, diperuntukkan
untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Filsafat Program Studi Filsafat Agama, semester 1 (satu)
yang dibimbing oleh Bapak Drs. Arifin Ridwan selaku dosen di UIN Sunan Ampel Surabaya khususnya Fakultas Ushuluddin.
Dalam pembelajaran tidak menutup
kemungkinan makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan oleh
kami. Terima kasih.
Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar…………………………………............………………………………..i
Daftar Isi…………………………………………............………………………..…….ii
BAB 1 PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah…………………………………………....…..............1
B.
Rumusan Masalah……………………………………........……………………1
C.
Tujuan penulisan……………………………………….........…………………..1
BAB 2 PEMBAHASAN
A.
Pengertian karakteristik Filsafat................................................................... .....2
B. Karakteristik Filsafat.......................................................................2
BAB 3 PENUTUP
A.
Kesimpulan............................................................................................................6
B.
Saran......................................................................................................................6
DAFTAR
PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Mengulas
tentang pengertian Filsafat tidak akan lepas dari objek-objek yang dijadikan
bahan dari Filsafat itu sendiri. Dari ulasan tentang objek-objek yang digunakan
dalam dunia Kefilsafatan akan memunculkan asumsi baru tentang manfaat dari
mempelajari Filsafat dan metode seperti
apa yang digunakan dalam prosesnya. Hal – hal tersebut tidak lepas dengan
adanya keidentikan dari Filsafat itu sendiri yang memunculkan adanya sekumpulan
Karakteristik Filsafat.
Dari segala
problematika yang diulas di dalam kehidupan tidak semua hal yang dipikirkan
telah mencapai pada taraf pemikiran Filsafat. Untuk membedakan hal – hal yang
termasuk dalam pemikiran Filsafat dan belum termasuk pemikiran Filsafat,
Karakteristik Filsafat menjadi pemeran dalam tolak ukurnya.
B.
Rumusan Masalah
Untuk meringkas
pemaparan dan penyusunan dalam makalah ini maka pembahasan akan dikategorikan
diantaranya:
1. Apa yang
dimaksud Karakteristik Filsafat ?
2. Bagaimana
Karakteristik Filsafat ?
C.
Tujuan Penulisan
Berdasarkan acuan dalam pengulasan diatas maka pembuatan makalah
ditujukan sebagai berikut:
1.
Mengetahui arti
dari Karakteristik Filsafat
2. Memahami segala hal yang menjadi Karakteristik Filsafat itu sendiri.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Karakteristik Filsafat
Membahas tentang Karakteristik bisa
diartikan juga dengan membahas tentang kekhususan atau ciri – ciri dari suatu
hal yang akan menjadi keidentikan atau simbol dari hal tersebut.
Filsafat dapat diidentikan dengan berpikir
atau merenungkan segala sesuatu demi mendapat kepastian sebagai jawaban akhir
dan Filsafat cenderung dengan pemikirannya yang rasional agar nantinya dapat
diterima oleh akal. Perlu digaris bawahi, apakah segala bentuk pemikiran
ataupun perenungan yang dilakukan oleh manusia dapat dianggap sebagai aktivitas
berfilsafat, tentunya tidak. Karena di dalam Filsafat sendiri ada
standar-standar yang digunakan sebagai acuan orang dianggap berfilsafat. Dapat
disimpulkan bahwa segala aktivitas berpikir tidak selalu merujuk pada aktivitas
berfilsafat, namun setiap aktivitas berfilsafat sudah tentu berpikir.
B. Karakteristik
Filsafat
Karakteristik yang menjadi tolak ukur dalam berfilsafat terdapat tiga
komponen utama diantaranya:
1.
Radikal
Dari segi bahasa radikal berasal dari kata radix yang berarti akar atau
disebut juga dengan arche. Berpikir radikal, artinya berpikir sampai
keakar-akarnya, tidak tanggung-tanggung, sampai kepada konsekuensinya yang
terakhir, berpikir itu tidak separo-separo, tidak berhenti di jalan, tetapi
terus sampai ke ujungnya.[1] Hal
ini pula yang menjadikan ciri khas yang dimiliki Filsafat berbeda dengan ilmu
pengetahuan pada umumnya yang hanya terpacu dari penggunaan asumsi, sedangkan
dalam Filsafat asumsi pun dibicarakan dan diciptakan.
2.
Sangat
Umum atau Universal
berpikir universal tidak berpikir khusus, terbatas pada bagian – bagian
tertentu, namun mencakup secara keseluruhan.[2] Yang kemudian
dideskripsikan bahwa Filsafat cenderung mengkaji segala hal yang menyangkut
keseluruhan, baik masalah ada dan tidaknya pun juga termasuk dalam
pembahasannya, tanpa ada konsep suatu ilmu tertentu yang menjadi pembatasannya.
3.
Sistematis
Berpikir
sistematis, artinya berpikir logis, yang bergerak selangkah demi selangkah dengan
penuh kesadaran, dengan urutan yang bertangggung jawab dan saling hubungan yang
teratur.[3] Yang
berarti dimana perbincangan mengenai segala sesuatu itu dilakukan secara
teratur, bersistem, tersusun, sehingga urutan dan tahapannya mengikuti aturan
tertentu, dengan akibat mudah atau dapat diikuti siapa saja.[4] Yang
nantinya hasil dari hal tersebut dapat diuji ulang oleh orang lain dengan tanda
kutip hal tersebut dikembalikan lagi bahwa harus hanya ada satu pengertian saja
diantara berbagai asumsi yang berkembang.
Selain ketiga komponen utama yang menjadi karakteristik dari Filsafat itu
sendiri masih ada beberapa komponen – komponen pendukung yang juga masih
memiliki kaitan, diantaranya :
1. Faktual
Dideskripsikan bahwa hasil dari pemikiran Filsafat cenderung sebagai praduga atau anggapan – anggapan rasional
tanpa kungkungan dari adanya dasaran ilmu ilmiah seperti kasus yang ada pada
ilmu lain. Hal ini dikarenakan Filsafat membentuk asumsi, tidak seperti ilmu
pengetahuan kebanyakan yang berdiri diatas dasar adanya asumsi.
2. Bersangkutan dengan Nilai
C.J. Ducasse mengatakan bahwa Filsafat merupakan usaha untuk mencari
pengetahuan, berupa fakta – fakta, yang disebut penilaian. Yang dibicarakan
dalam penilaian adalah tentang yang baik dan buruk, yang susila dan asusila dan
akhirnya filsafat sebagai suatu usaha untuk mempertahankan nilai.[5] nilai-nilai
tersebut nanti akan memunculkan terbentuknya tatanan nilai dalam segala aspek
kehidupan.
3.
Berkaitan
dengan Arti
Segala yang berharga dan dianggap perlu dipetahankan keberadaannya dapat
disimpulkan mengandung hal yang berarti. Bagi para filosof – filosof demi
mengungkapkan gagasan yang mengandung kepadatan makna, perlu adanya penciptaan
kalimat – kalimat dengan bahasa yang logis dan tepat (ilmiah). Hal tersebut
dilakukan dengan tujuan untuk menghindari adanya keambiguan atau kesalahpahaman
pemaknaan.
4.
Implikatif
Pemikiran Filsafat yang baik dan terpilih selalu mengandung implikasi
(akibat logis). Dari implikasi tersebut diharapkan akan mampu melahirkan
pemikiran baru sehingga akan terjadi proses pemikiran yang dinamis: dari tesis
ke anti tesis kemudian sintesis, dan seterusnya .... sehingga tidak habis –
habisnya. Pola pemikiran yang implikatif (dialektis) akan dapat menyuburkan
intelektual.[6]
Sehingga dari hasil pemikiran – pemikiran tersebut masih memiliki kemungkinan
akan adanya rencana tindak lanjut dari segala gagasan yang telah ada.
Sedangkan Menurut Wirodiningrat (1981: 113), Filsafat
mempunyai karakteristik sendiri, yaitu menyeluruh, mendasar, dan spekulatif.[7] Yang
dapat diartikan bahwa:
· Menyeluruh
dalam arti segala yang dijadikan pemikiran ataupun pengkajian di dalam Filsafat
tidak terbatas sekat – sekat aturan yang ada pada ilmu-ilmu lain. Hal ini
membuktikan bahwa pembahasan dalam Filsafat
itu luas dan tidak terpaut dengan satu pemahaman dalam sudut pandang
tertentu, yang dimana hasil dari pengkajian Filsafat dapat digunakan untuk
mengetahui hubungan cabang – cabang ilmu yang beragam.
·
Mendasar
dalam arti kajian yang dilakukan di dalam Filsafat bersifat menghakikat yang
diartikan bahwa ulasan yang dibahas di dalam Filsafat telah melalui tahapan
detail dan pemikiran yang mendalam. Hal ini, membuat hasil dari pemikiran
Filsafat dapat dijadikan pedoman bagi cabang – cabang ilmu yang lain.
·
Spekulatif
dalam artian segala hasil pemikiran Filsafat yang dijadikan pedoman oleh ilmu –
ilmu lain, telah membuka celah sebagai cikal bakal terbentuk dan ditemukannya
ilmu – ilmu baru.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Keterkaitan cabang – cabang ilmu yang satu
dengan ilmu yang lain dapat dititik temukan dengan adanya pengkajian dari
Filsafat. Filsafat dengan Karakteristiknya dapat melahirkan dugaan – dugaan
baru yang nantinya dapat ditindak lanjuti sebagai cikal bakal terbentuknya
cabang – cabang ilmu pengetahuan yang baru. Oleh karena itu, pentingnya akan
pemahaman dan mengetahui, menyadarkan besar pentingnya peran dari Karakteristik
Filsafat.
B.
Saran
Dengan adanya makalah
ini diharapkan dapat membuka asumsi baru bagi pembacanya serta bermanfaat
sebagai penambahan wawasan. Dimana nantinya pembahasan didalam makalah ini
dapat menjadi awal mula adanya rencana tindak lanjut baik dalam diskusi forum
maupun pembahasan bersama.
DAFTAR PUSTAKA
Salam,
Burhanuddin.2003. Pengantar Filsafat. Jakarta: PT Bumi Aksara
Wiramihardja,
Sutardjo A.2009. Pengantar Filsafat:
Sistematika dan sejarah Filsafat, Logika dan Filsafat Ilmu
(Epistemologi), Metafisika dan Filsafat Manusia, Aksiologi. Bandung: PT
Refika Aditama
Achmadi, Asmoro.2012. Filsafat
Umum. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
Susanto, A.2013. Filsafat
Ilmu suatu kajian dalam Dimensi Ontologis,Epistemologis,dan Aksiologis. Jakarta: PT
Bumi Aksara
[1] Burhanuddin
Salam, Pengantar Filsafat (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2003),hal.60.
[2] Burhanuddin
Salam, Loc.cit.
[3] Ibid.
[4] Sutardjo A.
Wiramihardja, Pengantar Filsafat:
Sistematika dan sejarah Filsafat, Logika dan Filsafat Ilmu
(Epistemologi), Metafisika dan Filsafat Manusia, Aksiologi (Bandung: PT
Refika Aditama, 2009), hal.15.
[5] Asmoro
Achmadi, Filsafat Umum ( Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2012 ),
hal.11.
[6] Asmoro
Achmadi, Loc.cit.
[7] A.Susanto, Filsafat
Ilmu suatu kajian dalam Dimensi Ontologis,Epistemologis,dan Aksiologis
(Jakarta: PT Bumi Aksara,2013), hal.14.
Komentar
Posting Komentar